"The Great Bombard", Meriam Raksasa Kerajaan Turki Ustmaniyah pada Abad ke-15
The Great Bombard, senjata tercanggih Umat
Islam pada abad ke 15
Tentara
Kaum Muslimin adalah salah satu pasukan yang paling disegani sepanjang
sejarah peperangan dunia. Bukan hanya dikenal dengan keberaniannya,
tetapi juga dikenal dengan strategi perangnya, dan inovasi persenjataan.
Misalnya penemuan Bubuk Mesiu (Gun Powder) pada abad ke-12 oleh para
ilmuwan Islam. Dan tentu saja yang membuat bangsa Eropa terpukau adalah,
kewajiban sholat yang masih dijalankan oleh pasukan kaum muslimin
disaat jeda antara peperangan.
Selain
penemuan teknologi-teknologi militer lainnya, salah satunya yang
termasyur adalah Meriam Raksasa dari zaman Turki Ustmani, atau lebih
dikenal dengan sebutan The Great Bombard. Ini adalah teknologi artileri
paling maju dan paling kuat saat itu.
Bagi
para penggemar game RTS (Real Time Strategy) seperti Age of Empire, Rise
of Nations, dsb. tentunya sudah tidak asing lagi mendengar salah satu
senjata artileri paling ampuh di abad ke 15 hingga abad 18 ini. Meriam
Raksasa Legendaris ini digunakan oleh Kerajaan Turki Ustmani untuk
merebut kembali Kota Konstantinopel pada tahun 1453 dari tangan Pasukan
Salib (Crussaders).
Mari kita lihat video illustrasi The Great Bombard :
Artileri
super berat ini sebenarnya bernama “The Great Turkish Bombard” atau juga dikenal dengan nama “Dardanella Gun”, karena dipakai dalam perang melawan
Kerajaan Britania Raya di selat Dardanella pada tahun 1807.
Bangsa-bangsa di Eropa juga mengenalnya dengan sebutan “Muhammad Gun”. Hanya mendengar namanya saja nyali para
jenderal dan pasukan-pasukan Eropa saat itu hancur berkeping-keping.
Senjata
ini memiliki nama yang setara dengan kemampuannya. Dirancang pertama
kali pada tahun 1450 oleh seorang insinyur bernama Munir Ali. Dengan
panjang 518 cm (kaliber 8,2) dan berat 18,6 ton, senjata ini terdiri
dari dua bagian yaitu bagian laras yang digunakan untuk menembakkan
peluru yang terbuat dari bola-bola granit raksasa dengan bobot sebesar
300 Kg hingga 1600 Kg, dan bagian selongsong yang dapat menampung 7 bola
granit raksasa atau 15 bola granit ukuran kecil. Karena itulah dalam
sehari meriam ini hanya bisa menembakkan paling maksimal 15 kali.
Jangkauan tembak The Great Bombard sangatlah luar biasa pada saat itu,
yaitu dapat menjapai jarak satu mil!
The
Great Bombard terbuat dari perunggu kualitas terbaik dan ditempa oleh
para tukang besi terbaik saat itu, dan yang membuat meriam ini berbeda
daripada meriam-meriam lainnya adalah ukiran seni yang mengandung unsur
kebudayaan Islam pada masa itu. Untuk menembakkan satu kali saja konon
membutuhkan banyak sekali bubuk mesiu atau Gun Powder.
Bubuk Mesiu atau Gun Powder
Peluru-peluru raksasa Great Bombard yang beratnya
mencapai 1600 Kilogram!
The
Great Bombard juga ditempatkan di benteng pertahanan, baik yang ada di
darat maupun di daerah pantai. Selain digunakan sebagai artileri darat,
The Great Bombard juga dipasangkan pada kapal-kapal perang turki,
seperti jenis kapal galleon dan monitor. Dalam Pertempuran Dardanella,
meriam itu mampu menenggelamkan enam kapal Sir John Ducksworth.
Jangkauan meriam ini pun mampu melintasi selat sejauh satu mil.
Posisi The Great Bombard pada Kapal Perang
Kapal-kapal angkatan laut Turki Ustmani yang sedang
menggempur kapal musuh
Suasana peperangan di atas kapal. Sultan Muhammad II memimpin
peperangan.
Pada
tahun 1866, Sultan Abdul Aziz memberikan salah satu The Great Bombard
yang digunakan pada perang Dardanella untuk Ratu Victoria saat kunjungan
kenegaraannya ke Inggris. Dan kini The Great Bombard atau Dardanella
Gun tersebut dapat anda nikmati di Fort Nelson, Portsmouth, Inggris.
Senjata legendaris itu kini telah menjadi bagian dari koleksi paling
berhaga Royal Armouries Kerajaan Inggris.
The Great Bombard yang terdapat di Royal Armouries Fort Nelson
The Great Bombard yang terdapat di Royal Armouries Fort Nelson
Royal Armouries di Fort Nelson, The British Empire
Sumber : http://un2kmu.wordpress.com/2009/10/17/the-great-bombard
Comments
Post a Comment